Pagelaran wayang kulit digelar di Alun-alun Purwodadi, Kamis (31/8/2023) malam. Pagelaran wayang kulit dengan lakon Kunthi Nugroho dibawakan dalang kondang Ki Warseno Slenk.

Pagelaran wayang dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni, Wabup Bambang Pujiyanto dan jajaran forkopimda. Ribuan pencinta wayang kulit juga menyaksikan pagelaran wayang kulit hingga usai.

Pagelaran wayang dilakukan adlam rangka melestarikan warisan leluhur bangsa,  sekaligus penutup rangkaian peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI dan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan tentang Cukai Hasil Tembakau.

”Maturnuwun Pak Warseno yang telah meluangkan waktu untuk mengisi acara Pagelaran Wayang Kulit malam hari ini, dengan lakon Kunti Nugroho, berkolaborasi dengan seniman seniwati Kabupaten Grobogan,” kata Bupati Sri Sumarni.

Menurutnya, seni wayang kulit, sebagai tontonan dan juga tuntunan, sekaligus untuk memupuk rasa handarbeni terhadap warisan leluhur bangsa yang harus kita jaga kelestariannya. Utamanya kepada generasi muda, di tengah gemerlapnya seni budaya modern.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, bupati juga memberikan apresiasi dan penghargaaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan KPPBC Kota Semarang yang telah mengijinkan penggunaan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan tentang Cukai Hasil Tembakau, melalui Pagelaran Seni dan Budaya Kabupaten Grobogan Tahun 2023.

”Mari kita teguhkan semangat untuk Gempur Cukai Tembakau Ilegal, karena merugikan penerimaan negara,” tegasnya.

Sebagai penutup, bupati mengingatkan, mari kita pupuk terus rasa saling menghormati, jaga persatuan dan kesatuan, hidup rukun dan gotong royong. Jangan percaya dengan berita-berita hoaks, apalagi saling mencari kesalahan satu sama lain.

Menjelang tahun politik, aroma hangat-hangat kuku sudah mulai nampak.

Tetaplah beraktifitas seperti biasa. Boleh beda pilihan, tetapi tetap hangat dalam suasana kekeluargaan.

Pemerintah akan terus berusaha berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Kami juga terus berusaha untuk membangun dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Jika yang dirasakan selama ini sudah baik, mari kita lanjutkan, yang kurang kita perbaiki.  Yang dibutuhkan adalah bukti pengabdian, bukan janji serta harapan.

Mari rapatkan barisan, gotong-royong, bahu-membahu, dan terus bekerja sama. ”Bukan saatnya kita untuk saling mencari kesalahan atau merasa paling benar,  namun saatnya kita memberikan karya-karya terbaik untuk daerah, bangsa dan masyarakat, agar negara yang kita cintai ini “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”, tegasnya.